Hari Ketiga di Bali

Masih di pulau dewata Bali, sekarang hari ketiga kami disini, dan hari ini kami akan melanjutkan tour berkeliling di pulau bali, dimulai dari Menonton Tari Barong, Galuh & Rumah adat Bali, Pusat Oleh-Oleh, Kintamani, dan terakhir Pasar Sukowati

Pukul 9.00 WITA kami melihat pertunjukkan tari Barong dan Keris. 
Tarian ini menceritakan pertarungan antara kebajikan melawan kebatilan. Barong adalah makhluk mithology yang melukiskan kebajikan, sedangkan Rangda adalah yang menggambarkan kebatilan.

Awal mula pementasan dibuka dengan gending dari gamelan dan adegan si Barong dan Kera yang sedang bercanda di tengah hutan, lalu ada beberapa orang mengenakan topeng membuat keributan  dan merusak ketenangan hutan, lalu terjadilah perkelahian antara Kera dan Orang bertopeng tadi, pertarungan dimnangkan oleh kera yang berhasil memotong hidung salah satu orang yang bertopeng.

setelah itu munculah dua penari wanita yang sangat cantik dengan gerakan tari yang sangat menawan membuat mata saya tak ingin beralih pandang.

selanjutnya ada beberapa babak bagian tari lagi yang tidak saya sebutkan satu persatu, Tari barong dan keris terdapat lima babak, dikemas secara tradisonal dan diselingin oleh bumbu bumbu humor dan lawak , kalau anda penasaran datang saja kesini menyaksikan secara langsung :D

dari pementasan Tari Barong dan Keris kita berlanjut  mengunjungi pusat tenun Galuh yang terletak di desa Pariamnom, Batu Bulan, Gianyar, Bali. 

 sebuah tempat yang  menyediakan kain dan pakaian batik selain itu juga ada aksesoris untuk oleh-oleh. dan  terdapat rumah adat Bali yang terdapat di belakangnya .

Setelah selesai melihat lihat rumah adat khas Bali dan belanja oleh oleh di Galuh, Kita melanjutkan perjalan  ke Pusat Oleh-Oleh untuk makan siang dan tentunya menghabiskan uang saku untuk belanja oleh oleh lagi.

Usai makan siang dan berburu oleh oleh kita kembali ke bus masing masing dan melanjutkan perjalanan ke Kintami. Sepanjang perjalanan menuju kintamani Bli Wayan sebagai Tour Guide di bus  kami bercerita tentang banyak hal seperti upacara upacara adat di bali, tentang tinggi bangunan dibali yang tidak boleh lebih tinggi dari pohon Kelapa kecuali tempat tempat keagamaan seperti pura itu tidak apa apa tinggi bangunannya melebihi pohon kelapa. Dan masih banyak lagi,

oh ya akes jalan  menuju kintamani  cukup berkelok-kelok dan banyak tanjakan serta turunan karena areanya yang memang ada di daerah pegunungan ditambah saat kami kesana cuaca sedang turun hujan,  sekitar 2 jam perjalan dan akhirnya kami sampai di kintamani pukul 3.04 Wita.

udara pegunungan berhawa sejuk dengan panorama Gunung  dan Danau Batur begitu Cantik, apalagi kalau melihat dia yang sedang asyik berfoto foto  dengan latar belakang gunung batur dan danau menjadi cantik kuadrat.

gunung batur  tergolong kecil, namun gunung ini  masih aktif, menurut sejarah  sempat beberapa kali meletus, saat itu terjadi pada tahun 1917, dimana letusan tersebut telah mengambil ribuan nyawa juga menghancurkan ratusan rumah penduduk Desa Batur 

suhu udara di daerah Kintamani, Bangli ini cukup sejuk bahkan sangat dingin sehingga banyak tanaman seperti jeruk, kopi, serta coklat bisa tumbuh dan berkembang dengan baik disini.

View di kintamani juara bangetttt. 

 kamu bisa merasakan  rasakan  Suasana pemandangan indah, dingin dan damai lepas dari hingar bingar seperti di kota Denpasar.

Selanjutnya kami melanjutkan perjalanan ke pasar seni sukawati, ituloh pasar yang sangat terkenal seantero pulau Bali, dan merupakan salah satu tempat wajib yang harus dikunjungi saat pergi wisata ke Bali, karena disini

banyak menjajakan hasil karya seni masyarakat Bali dengan harga yang super muarh maksimal. Disini kami berbelanja beberapa oleh oleh baik berupa baju, sendal, daster, kain khas bali, atau hasil karya seni entah lukisan maupun mainan anak anak yang aneka ragam.

Penawaran harga di tempat ini sangatlah tinggi. nah untuk itu kita harus pandai pandai menawar harga agar tidak terjadi penyelesalan diakhirnya.

contoh pengalaman saya waktu itu pernah berniat membeli daster untuk oleh oleh orang dirumah, pas saya tanya berapa harga daster tsb kepada si Mbok, (di bali mbok artinya ibu ). ternyata harganya 60 Ribu Rupiah, lalu saya tawar Afgann dan akhirnya dapat dibawa pulang dengan Harga 15 Ribu saja, lalu saya beralih ketoko sebelah saya menawar satu pasang kaos dan celana yang harganya 80 Ribu Rupiah, dan akhirnya bisa dibungkus dan dibawa pulang dengan Harga 20 Ribu saja murah kannn.

ya memang begitu strategi dan ciri khas belanja di pasar seni sukawati kita harus pandai pandai menawar agar tidak menyesal diakhirnya. karena Beberapa teman saya ada yang menyesal membeli barang di pasar ini karena dia mendapatkan harga yang lebih tinggi karna kurang jagoo nawar. namun ada satu yang harus diingat ketika belanja disini JANGAN PERNAH MENAWAR BARANG yang tidak anda mau beli, karena jika anda sudah mulai menawar berarti pedagang sudah setuju dengan harga yang kita tawar, dan jika kita tidak jadi membeli itu bisa membuat perasaan mereka tersinggung.

berlanjut ke hari ke 4 di bali.